Monday, October 22, 2012

Rubrik Spirit! Sebuah Pencerahan

Letakkan Gelasnya Sebentar


Gambar 1
"Jadi pribadi yang sukses dalam hidup adalah harapan. Namun ada banyak hambatan dan beban hidup yang akan menghadang. Bagaimana kiat sukses menghadapi beban kehidupan?"
Suatu hari, seorang dosen menyampaikan sebuah materi kuliah dengan topik kesulitan dan beban kehidupan kepada murid-muridnya. Ia mengambil segelas air, lalu bertanya pada siswanya.
"Berapa berat gelas berisi air ini?" tanyanya.
"20 gram, Pak," jawab seseorang.
"25 gram, Pak," jawab yang lain lagi.
"30 gram," cetus mahasiswa berikutnya. Beragam jawaban mereka dari 20 gram hingga 50 gram.
"Sebenarnya tidak terlalu penting berapa berat dari gelas ini," ungkap pak dosen menanggapi jawaban mahasiswanya.
"Namun yang terpenting adalah berapa lama kalian mengangkat beban gelas tersebut. Bila kalian mengangkat gelasnya ini selama beberapa menit maka kalian tidak merasa berat."
"Berbeda jika kalian mengangkatnya selama satu jam, pasti kalian akan merasa sakit. Apalagi jika kalian mengangkatnya selama satu hari, maka kalian akan segera memanggil mobil ambulan," papar sang dosen.
"Gelas beratnya segitu-gitu saja, namun apabila saya mengangkatnya dalam waktu yang lama maka beratnya akan terasa bertambah."
"Jika kita menanggung problema dan beban hidup setiap waktu maka akan tiba kondisi ketika kita tidak sanggup lagi untuk meneruskannya."
"Beban hidup akan semakin bertambah berat."

"Sehingga yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas dan beristirahat barang sebentar. Sebelum kita mengangkatnya kembali. Kita mesti meletakkan beban-beban tersebut di beberapa kesempatan untuk menguatkan kembali semangat dan meneruskan untuk mengangkatnya di waktu berikutnya," lanjutnya.

JADI PEMIMPIN YANG DICINTA


Setiap kita adalah pemimpin. Sehingga jiwa seorang sudah seharusnya kita miliki agar sukses dalam menjalani kehidupan.

  • Konsisten dengan prinsip istiqamah yang sempurna dalam semua aktivitasmu. Jangan melanggar janji dan kesepakatan, kerjakanlah yang benar meskipun dirimu sendiri yang melihat. Bila dihadapkan pada pilihan yang buruk, maka pilihlah yang benar meskipun itu sulit dan hindari yang salah walaupun mudah.
  • Bersikaplah profesional dengan menguasai betul apa yang kamu lakukan. Karena penguasaan merupakan sumber penting dalam kepemimpinan seorang pemimpin. Karena manusia biasanya merasa tenang dengan pemimpin yang benar-benar pakar dan menguasai betul dalam bidangnya.
  • Katakan pada orang lain tentang hasil yang ingin kamu capai. Gunakan bahasa yang kuat pengaruhnya pada jiwa dan ketika menerangkan tujuan.
  • Konsisten dan jujurlah dalam hal yang sudah kamu tetapkan dan konsistenlah dalam kesepakatan yang kamu buat meskipun dalam kondisi sulit.
  • Kembalilah pada pikiran positifmu yang terbangun di atas kepercayaan diri untuk merealisasikan kesuksesan. Bukan pada pikiran negatif. Karena pikiran positif memiliki kekuatan pendorong, namun mesti dibarengi dengan semangat yang menyala-nyala.
  • Perhatikanlah orang yang kamu pimpin. Kebutuhan orang yang kamu pimpin menjadi prioritas yang kamu dahulukan. Bila hal ini terbengkalai maka kamu akan menanggung dua hal yaitu tanggung jawab dan celaan.
  • Cobalah untuk mendahulukan orang lain sebelum dirimu.
  • Lakukanlah apa yang semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin. Yaitu kamu mesti menjadi yang terdepan. Pimpinan yang sukses adalah yang bintangnya berada di medan aktivitas. Sedangkan pemimpin yang lemah adalah bersembunyi dari balik meja dan memberikan perintah darinya.


KEBAIKAN TIDAK SIA-SIA

Suatu hari, seorang petani miskin Skotlandia tengah bekerja di ladangnya. Tiba-tiba ia mendengar suara meminta tolong yang tak jauh darinya. "Tolong... tolong aku!"
Pak tani yang langsung melempar alat bertanamnya, berlari menuju aliran air. Di sana ia menemukan seorang anak kecil yang tenggelam hingga setengah badannya. Badannya berlepotan lumpur.
Tanpa ragu pak tani segera menolong sang anak, menarik dari kubangan air hingga terselamatkan...
Di hari berikutnya, sebuah kereta kuda mewah berhenti di depan sebuah dangau ladang yang luas. Seorang pria parlente turun dari kereta tersebut. Ia memperkenalkan diri pada pak tani sebagai orang tua dari anak kecil yang tenggelam kemarin.
"Saya ingin membalas kebaikan bapak yang telah menyelamatkan anak saya," ungkapnya sopan.
Sang petani menolak dengan halus. "Maaf saya tidak mengharapkan materi sebagai balasan pertolongan yang saya berikan."
Di kesempatan itu, tiba-tiba pintu dangau terbuka. Putra sang petani keluar dari balik pintu tersebut.
"Apakah ini putramu?" tanya orang tersebut.
"Ya... benar ia putraku," kata petani dengan bangga.
Orang kaya tersebut memberikan sebuah penawaran kepada petani miskin.
"Kalau demikian terimalah penawaranku ini", katanya.
"Biarkan saya menyekolahkan putramu di sekolah yang sama dengan putraku," katanya. "Seorang anak seperti ayahnya, ia akan tumbuh besar dan nantinya akan menjadi kebanggaan kita bersama."
Demikian.. anak petani tersebut selanjutnya belajar di sekolah sekolah terbaik di negeri tersebut. Hingga akhirnya ia berhasil lulus dari universitas dengan meraih banyak prestasi. Sampai-sampai seluruh dunia mengenalnya. Dialah penemu antibiotik penicillin.

Kalau saja penemu obat tersebut mengikuti ajaran Islam, sudah tentu kebaikan yang didapatkannya akan lebih baik dan kekal.
Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa kita ambil pelajaran dari beragam dalil lalu pengalaman.
Niat yang jujur dan ikhlas akan menghasilkan kebaikan yang besar lebih dari yang diperkirakan seseorang.
Pergaulilah orang lain dengan baik, sebagaimana kita pun ingin dipergauli mereka dengan baik.
Jangan meremehkan kebaikan walaupun cuma kecil.
Jadilah pribadi yang penuh dengan cita-cita, namun pikirkan juga orang lain.
Membalas kebaikan adalah sifat orang yang mulia.
Berbuatlah kebaikan setiap waktu, harapkan balasannya dari Allah.. maka Allah akan memberikan membalasi kebaikanmu.. Meskipun kita kadang menyadarinya setelah waktu yang lama.

HARI INI MEMBAHAGIAKAN

Beban hidup di dunia tidaklah sedikit. Maka ringankan semua beban tadi dengan menciptakan hari-hari yang indah untukmu. Apa yang bisa kamu lakukan?

  1. Bangunlah di pagi hari dalam kondisi bahagia. Matahari kembali terbit di pagi hari. Sebagian orang menyambutnya dengan penuh kegembiraan, penuh harapan, membukanya dengan berdoa kebaikan pada Allah. "Kami memasuki pagi hari di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlas, dan di atas agama Nabi Muhammad.." , "Ya Allah, aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima." Sementara sebagian yang lain membuka lembaran hari itu dengan penuh kegundahan dan keluhan. "Huh, sudah pagi lagi. Cepat sekali waktu ini berlalu." Bandingkan kedua orang tersebut. Dan jadilah yang mengawali hari dengan harapan dan pandangan positif. Hindari yang sebaliknya.
  2. Temuilah orang lain dengan wajah berseri. Jadikan senyuman senantiasa menghiasi wajahmu. Meskipun bisa jadi kamu masih menghadapi beragam problem. Sehingga orang yang melihatmu merasa turut gembira, tidak merasa takut atau merana.
  3. Jadilah orang yang memulai mengucapkan salam. "Yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam" sebagaimana yang disebutkan dalam hadits. Jangan menunggu orang lain mengucapkan salam, kamulah yang mesti memulai.
  4. Jadilah Pendengar yang Baik. Ini bukan perkara yang mudah. Perlu waktu yang tak sedikit agar bisa menjadi pendengar yang baik. Mulailah dari sekarang. Jangan potong pembicaraan orang lain saat ia berbicara. Tunjukkan perhatianmu dengan apa yang disampaikan. Jadilah pendengar yang baik.
  5. Pergunakan kata 'Permisi' dan 'Terima Kasih' pada Orang Lain. Kalimat ringan ini memberikan hasil yang mencengangkan. Biasakan hal tersebut maka kamu akan mendapatkan bahwa pandanganmu terhadap sesuatu akan menjadi lebih lurus dan selamat.
  6. Pergaulilah orang lain dan jadikan kehadiran mereka sangat penting. Hal ini tidak saja membuatmu merasa bahagia namun kamu pun akan mendapatkan banyak teman yang saling melakukan hal yang sama.
  7. Ngobrol dengan orang lain. Menanyakan kabar, ngobrol ringan, saling menanyakan kabar bisa membuat hari-harimu terasa lebih indah dan membahagiakan. Kejenuhan pun bisa tersingkir karena berjumpa dengan orang lain.
  8. Berusaha Selalu Memberi. Setelah menyetir bus beberapa saat, seorang sopir bus memandang para penumpangnya yang duduk di bangku-bangku bus. Ia menghentikan bus di pinggir jalan, lalu berjalan turun. Beberapa saat kemudian ia kembali masuk ke bus sambil membawa permen. Ia bagikan permen tersebut kepada setiap penumpangnya. Karena tindakan yang 'tidak normal' ini sebuat surat kabar lokal mewawancarai dirinya. "Saya tidak melakukan perbuatan tersebut supaya bisa terkenal atau dimuat di koran. Namun saya melihat wajah penumpang bus hari itu terlihat kelelahan. Maka saya ingin melakukan sesuatu yang membuat mereka senang. Dan saya merasa bahagia saat bisa memberi. Apa yang aku lakukan hanya sesuatu yang kecil," kata sopir bus. Berusahalah untuk selalu memberi.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca, dan akan mendapat hikmah yang luar biasa dari bacaan di atas.


Sumber : Majalah Elfata

No comments:

Post a Comment