Tuesday, October 23, 2012

Rubrik Iptek! Sebuah Pengetahuan

Robot Menguasai Dunia
Gambar 1
"Dunia teknologi kini tak terbendung lagi. Orang akan semakin dipermudah dalam melaksanakan segala misi. Termasuk untuk menguasai dunia.""Barangkali sobat pernah nonton film terminator yang di dominasi oleh robot. Itu hanya sekedar film. Namun sekarang bukan lagi isapan jempol untuk mewujudkannya."
Di beberapa negara maju telah memanfaatkan penemuan robot untuk membantu misi mereka. Ada yang menciptakan robot untuk melayani manusia seperti yang ada di Jepang. Sayangnya karena pemikirannya yang sekuler sampai-sampai ada juga lho robot wanita untuk pemuas nafsu laki-laki, Naudzubillah.
Memang sih teknologi itu seperti halnya pisau, tergantung kepada siapa yang memegangnya dan untuk apa ia memepergunakannya. Ketika jatuh di tangan orang yang tidak benar tentu bukannya bermanfaat tapi malah bisa menimbulkan kehancuran.

ROBOT TENTARA PERANG

Diperkirakan, perang di masa depan akan lebih banyak dimainkan oleh robot-robot berteknologi tinggi. Tujuan utamanya untuk meminimalisir jumlah korban prajurit yang bertempur.
Prajurit manusia dianggap memiliki banyak sekali kelemahan, seperti moral yang kadang naik dan turun. Keterlibatan perasaan saat menjalankan misi dan kemampuan untuk membangkang dari perintah. Hal ini juga tidak terlepas dari kurangnya minat para pemuda di negara maju untuk menjadi tentara. Sehingga wajib militer pun harus dikeluarkan. Belum lagi biaya pesangon yang harus dikeluarkan oleh pemerintah ketika seorang prajurit gugur di medan perang untuk keluarga yang ditinggalkan.
Lain halnya dengan robot. Robot-robot ataupun instrumen militer yang dibuat tentunya lebih efektif dibandingkan tentara manusia, mereka tidak ragu dalam menembakkan peluru, rudal maupun misil ke arah orang dewasa maupun anak-anak. Tidak ada perasaan yang dilibatkan hanya perintah dan kode-kode instruksi yang dijalankan dalam bentuk bit-bit oleh mikroprosessor, 100% efektif.
Meski demikian manusia tetap lebih unggul dari robot. Profesor Noel Sharkey, pendiri Komite Internasional untuk Kontrol Robot Bersenjata, mengatakan manusia lebih akuntabel sedangkan mesin tidak, "Anda dapat melatih robot seperti apa pun yang Anda inginkan, dan menjadikannya mematuhi semua aturan di dunia. Tapi, jika apa yang diprogramkan tidak benar, jadi ya begitulah," paparnya.
Kemajuan perangkat keras khususnya mikroprosessor dan mikrokontroller turut serta mengambil bagian dalam teknologi robot. Mikroprosessor yang menjadi bagian terpenting dalam teknologi robot, mengakibatkan robot tidak hanya dapat berjalan, tetapi dapat tersenyum, tertawa, sedih dengan melihat keadaan sekitar seperti Kismet robot buatan Dr Cynthia. Penemuan ini lalu mengakibatkan pembuatan robot tidak hanya berkonsentrasi pada gerak, jumlah kaki, dan tugas kerja saja. Keinginan untuk dapat membuat robot yang  memiliki perasaan seperti layaknya manusia dan kecerdasan seperti manusia pun mulai dilakukan.

ROBOT PEKERJA

Jepang merupakan negara yang menghabiskan dana terbesar dalam riset dan proyek penelitian robot. Hal ini dapat dilihat dari implementasi robot yang dilakukan oleh negara ini. Mulai dari robot pelayan yang menyajikan makanan hingga robot yang mampu menggantikan seorang presenter televisi.
Beberapa perusahaan sudah memanfaatkan robot sebagai pengganti manusia karena menganggap tenaga robot lebih efisien dan lebih produktif dibandingkan dengan tenaga manusia. Tentunya penerapan tenaga robot akan berakibat pada pengurangan jumlah tenaga kerja manusia.
Salah satu perusahaan yang telah menerapkan tren penggunaan robot dipabriknya adalah Philips. Ada sekitar 128 lengan robot di pabriknya. Selain Philips, Foxconn di China pun berencana menggunakan lebih dari satu juta robot dalam beberapa tahun untuk menambah jumlah tenaga kerja dipabriknya.
Bran Ferren, seorang veteran robotic berpendapat tenaga manusia tetap harus dibutuhkan.
"Manusia cukup pandai mencari tahu bagaimana cara menggerakkan radiator atau menyelipkan selang pada radiator. Dan hal-hal ini masih sulit untuk dilakukan oleh robot," ungkapnya.

BUKAN HAL BARU

Tahukah kamu bahwa pengembangan robot semacam ini telah ada sejak zaman dahulu. Ternyata bentuk robot atau makhluk yang seperti robot telah ada sebelum jaman masehi. Kita mungkin telah mengenal beberapa legenda masyarakat eropa tentang Golem (Makhluk seperti manusia yang terbentuk dari batu atau tanah liat) atau para pembantu Hephaestus yang terbuat dari mesin-mesin dari Yunani. Tapi tidak hanya berupa imajinasi saja, Ctesibius dari Alexandria(250 SM) telah berhasil membuat organ (alat musik) otomatis.
Lalu sarjanawan muslim, Al-Jazari (1136-1206) yang membuat sebuah rancangan tentang robot yang dapat diprogram. Robot menurut etimologinya berarti pekerja, yang bekerja keras, atau budak. Robot dapat diartikan sebagai mechanical creature (makhluk yang berbentuk mesin). Keinginan manusia untuk menciptakan sebuah makhluk cerdas yang dapat bekerja tanpa protes dan patuh telah dilakukan sejak jaman renaissance hingga kini. Mulai dari sekedar rancangan dan impian lalu kini telah menjadi kenyataan.

KEKHAWATIRAN

Manusia pun juga sudah menyadari akan ketakutan tentang kehadiran robot-robot dalam militer. Hal ini dapat dilihat dari film Terminator yang diproduksi oleh Hollywood. Dimana robot-robot militer lepas kontrol.
Setiap teknologi yang diciptakan manusia dapat menjadi pedang bermata dua yang tiba-tiba dapat menyerang siapapun termasuk tuannya sendiri. Hal ini telah diketahui semenjak dinamit hingga bom atom ditemukan.

Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Sumber : Majalah Elfata

No comments:

Post a Comment